PENGEMBANGAN MOTIF BATIK BALI
Pendahulaun
Data analisis Batik merupakan kain yang dilukis dengan cairan lilin malam dengan menggunakan alat yang bernama Canting. Secara terminologi dan etimologi batik berasal dari bahasa jawa yaitu kata “mbat” (melempar) dan “titik” (melempar titik berkali-kali pada kain). Batik adalah kain bergambar dan proses pembuatannya menerapkan pola pada kain.pada zaman Hidnu di Jawa Timur, keberadaan seni batik dapat dilihat pada busana yang dihias dengan motif yang digunakan pada arcadi bangunan candi. Hal ini menunjukan, bahwa batik sudah ada di Indonesia sejak dahulu. Sejarah pembatikan di Indonesia berkaitan dengan perkembangan Kerajaan Majapahit. Di Solo terkenal sebuah kampung yang bernama kampung Laweyan yang kaitannya erat dengan jatuhnya kekuasaan Majapahit ke tangan Demak, Pajang, dan Mataram sekaligus menjadi simbol pelestarian budaya membatik peninggalan Majapahit. Penciptaan motif batik ditinjau dalam perkembangan selalu berhubungan dengan alam sekitar.
* Batik memiliki ciri dan karakteristik, yaitu :
1. Batik Tradisional : memiliki gaya simbolis,
menunjukan variasi pola hias ular, pagonda, geometridan barong, warna cenderung
gelap, dan memiliki karakteristik daerah asalnya.
2. Batik modern : ridak mengandung makna tertentu, pada
umumnya motif berbentuk tanaman, karangan bunga, warna cenderung bebas.
* Batik juga memiliki jenis-jenisnya, yaitu :
1. Batik tulis : batik yang ditulis dengan tangan,
memiliki kain tekstur dan pola batik yang didekorasi dengan tangan. Pembuatan
batikini memakan waktu 2-3 bulan.
2. Batik cap : kain yang dihiasi dengan tekstur
batik dan pola yang dibentuk dengan cap dan pembuatannya membutuhkan waktu 2-3
hari.
3. Batik lukis : pembuatan batik dilakukan secara
langsung (dilukis) diatas kain putih.
4. Batik printing : untuk mewujudkan pencetakan
batik secara offset.
* Rumusan Masalah :
Berdasarkan pendahuluan diatas maka dapaat
dirumuskan beberapa dalam karya tulis ini, yaitu :
1. Bagaimana pengembangan motif batik di Bali?
2. Bagaimana caranya membuat para wisatawan membeli
souvenir batik agar memiliki kenangannya?
* Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan
penulisan karya ini untuk mengungkapkan tentang :
1. Pengembangan motif batik di Bali agar lebih
banyak motif yang di hasilkan.
2. Membuat motif batik Bali yang lebih banyak agar
para wisatawan mengenang saat berlibur di Bali.
Latar Belakang
Dengan berkembangnya zaman, batik dipakai untuk
aksesoris interior dan fungsional lainnya yaitu sandal batik, tas, dompet, kap
lampu, dan lain-lain. Bali merupakan daerah tujuan wisata yang lengkap dan
menarik untuk dikunjungi. Tempat wisata yang biasa dikunjungi oleh para turis
di Bali yaitu, Pantai kuta, Pura tanah Lot, Pantai Lovina, Pura Besakih, dan
masih banyak lagi. Sentra Kerajian Batik di Bali juga menjadi tempat yang harus
di kunjungi. Daerah terkenal yang menjadi pusat kerajinan batikdi Bali yaitu
Dersa Tohpati. Industri batik di Bali berkembang pesat. Namun, motif-motif
batiknya masih tergolong kurang berciri khas daerah Bali. Maka dari itu, perlu
diciptakan motif baru untuk mencerminkan khas daerah Bali.
Dari hasil penelitian untuk penciptaan desain motif
batik khas Bali telah menghasilkan 5 motif batik baru, yaitu : Motif Jepun
Alit, Jepun Ageng, Sekar Jagad Bali, Teratai Banji, dan Poleng biru. Berikut
kita akan membahas kesamaan antara motif batik tersebut.
A. Motif Jepun Alit
Motif ini terinspirasi dari bunga kemboja (Sekar Jepun). Bunga kemboja merupakan jenis bunga yang identik dengan Bali. Penggambaran motif ini dilakukan secara dekoratif tanpa banyak melakukan stilasi atau penggayaan. Konsep ini menggambarkan tentang keindahan alam Bali dan motif ini bermakna ungkapan rasa syukur atas anugerah keindahan alam Bali.
![]() |
Gambar 1 Motif Jepun Alit |
![]() |
Gambar 2. Motif Jepun Ageng |
A.1. Motif Jepun Ageng
Mempunyai motif yang sama dengan Jepun Alit. Bedanya, motif Jepun Ageng memiliki ukuran motif yang lebih besar. Motif ini digambarkan dengan dekoratif. Motif utamanya bunga kemboja yang dikomposisikan dengan daun yang dijajar berseling latar “bulat enam” secara merata dan tertata. Motif ini menggambarkan keagungan alam Bali yang indah. Keindahan alam dan keistimewaan seni budaya menyatu menjadikan lanskap bumi Bali penuh dengan pesona lahir maupun batin dan motif ini bermakna ungkapan rasa syukuryang besar atas anugerah alam Bali.
B. Motif Sekar Jagad Bali
Motif ini terinsiparasi dari motif Sekar Jagad di Jawa. Komposisi motif ini terdiri dari berbagai motif bunga (sekar) dan flora yang ada di dunia (jagad), sehingga motif ini mengandung makna kecantikan dan keindahan. Ada juga yang berpikiran, Sekar Jagad berasal dari (kar jagad) yang diambil dari bahasa jawa kar berarti peta; jagad berarti dunia. Motif ini menggambarkan keindahan dan kecantikan alam dan seni budaya serta kearifan lokal dari Bali.
![]() |
Gambar 3 Motif Sekar Jagad Bali |
![]() |
Gambar 4 Motif Teratai Banji |
B.1 Motif Teratai Banji
Motif ini mengandung 3 motif utama, yaitu motif teratai, banji, dan poleng. Teratai merupakan tanaman air dengan buang yang indah serta melambangkan pengetahuan spiritual dan kekuatan, kesucian jiwea yang tulus, tidak mengeluh hidup dalam air keruh ataupun bening. Motif Banji dikenal motif swastika “ini baik”, yaitu simbol kesucian, kemakmuran, dan peruntungan yang baik.
C. Motif Poleng Biru
Motif ini terinspirasi dari motif loreng hitam-putih. Selain digunakan untuk keperluan religius, kain poleng dapat digunakan untuk hal yang lain sifatnya profan. Dalam budaya Bali, kain poleng merupakan pencetus ekspresi penghayatan konsep rwa bhineda, suatu konsep keseimbangan antara baik dan buruk dengan menjaga keseimbangan hidup dapat menciptakan kebijaksaan dalam kehidupan. Penggambaran motif ini dilakukan dengan sangat sederhana, yaitu dengan merubah posisi kotak dan pemilihan warna. Biru melambangkan kebahagian, optimisme, dan melambangkan kesetiaan.
![]() |
Gambar 5 Motif Poleng Biru |
Warna biru tua akan merangsang kemampuan intuitif dan
memudahkan dalam memusatkan pikiran,
sedangkan biru muda akan menenangkan pikiran dan membantu konsentrasi.
Makna motif Poleng Biru adalah keseimbangan dalam
menjalani kehidupan, sehingga dapat hidup harmonis dalam dirisendiri, keluarga,
masyarakat dan dengan lingkungan alam.
Pendekatan semiotika pada karya tulis tentang
perkembangan motif batik Bali, yaitu semiotika signifikasi. Karena, dalam karya
tulis tersebut menjelaskan alasan mengapa motif batik Bali harus di tambah agar
para wisatawan setelah membeli kain batik Bali merasakan sensi atau kenangan
yang dibuat disana.
Kesimpulan : Menurut saya, dalam penulisan karya ini
untuk membuktikan bahwa pengembangan motif batik Bali sangat bagus dan dapat
menarik para wisatawan agar berkunjung kembali. Dalam pendekatan semiotika,
karya ini termasuk semiotika signifikasi karena menjelaskan bagaimana pengembangan
motif batik Bali dan memiliki kejelasan alasan penambahan motif batik Bali
tersebut.
Sumber : http://litbang.kemenperin.go.id/dkb/article/view/1168
Agustin, A. (2014). Sejarah Batik dan Motif Batik di Indonesia. In Proceding Seminar Nasional Riset Inofatif II. http/eproceeding. undiksha. ac. id. (http://digilib.mercubuana.ac.id/manager/t!@file_artikel_abstrak/Isi_Artikel_731349714263.pdf
Sekian, Terima kasih.
Comments
Post a Comment